Minggu, 10 Juni 2012

BAB I

A.     PEMBELAJARAN
Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Menurut Snelbecker (dalam Almi Afrila, 2003:13) ciri-ciri perubahan tingkah laku yang diperoleh dari belajar adalah (1). Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual maupun potensial (2). Kemamp[uan itu berlaku dalam waktu relatif lama (3). Kemampuan itu baru diperoleh melalui usaha.
Slameto (dalam Almi Afrila, 2003;13) mengemukakan bahwa belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Gagne (1988) membatasi pengertian belajar menjadi dua bentuk proses, yaitu : (1). Belajar adalah proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. (2). Belajar merupakan proses penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Menurut Dimyati (dalam Firman Edigan, 2011:8) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan internal di dalam diri (terbentuknya asosiasi-asosiasi baru) atau perubahan dalam potensi untuk tingkah laku baru. Belajar dapat dikatakan sebagai suatu perubahan tingkah laku. Dimyati juga menyatakan bahwa hasil penilaian belaajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar siswa dalam hal penguasaan materi pelajaranyang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Djamarah (dalam Jawahir, 2007:25), belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari penmgalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Proses pembelajaran sangat menentukan terhadap hasil belajar.  Menurut Suparno (dalam Jawahir, 2007:26) belajar adalah berfikir yang relatif tetap akibat interaksi individudengan lingkungan. Menurut Beck (dalam Jawahir, 2007:26) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan tingkah laku. Belajar juga merupakan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instrksi.
Dari beberapa uraian tentang pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh dari interaksi antara individu dengan individu dan antara individu denganlingkungannya.

B.     Media Pembelajaran
Media menurut Yusufhadi Miarso (dalam Azhari Zakri, 2008 : 9) adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat meramngsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan mahasiswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Yusufhadi Miarso (dalam Azhari Zakri, 2008 : 9) mengemukakan baik secara teori maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1). Mampu memberikan rangsangan yang berfariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal.
2). Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh mahasiswa
Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa.”
Sedangkan menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992: 13) mengemukakan bahwa ”Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah cara, yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.”
Levie dan Lentz yang di kutip Azhar Arsyad (2002: 16) mengemukakan bahwa “Ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.”
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad(2002: !9) menyatakan bahwa “ Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu(1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyaikan informasi dan(3) memberi instruksi.”
Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad (2002: 21) bahwa penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung dapat menunujukkan dampak yang positif bagi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1)      Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
2)      Pembelajaran bisa lebih menarik
3)      Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan.
4)      lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa.
5)      Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas.
6)      pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu.
7)      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8)      peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk menjleskan yang berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
 Sudjana dan Rivai dalam bukunya Azhar Arsyad (2002: 24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1)      pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2)      bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3)      metode mengajar akan bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga tidak bosan da guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap pelajaran;
4)      siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab hanya mendengarkan uaraian guru, tetapi juga aktivitas lain sperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
 Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1)      Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2)      Memperbesar perhatian siswa
3)      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4)      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
5)      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6)      Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa
7)      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.
Arsyad (dalam Jawahir, 2007:11) mengungkapkan jenis-jenis media dapat dikelompokkan dalam berdasarkan perkembangan teknologi, media dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu : (1). Media sebagai hasil teknologi cetak, (2). Media Hasil teknologi audio visual, (3). Media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan (4). Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Pemakaian media komputer dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk keperluan sebagai berikut
a.       Untuk tujuan kognitif, komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah proses, dan kalkulasi yang kompleks.
b.      Untuk tujuan afektif, bila program di disain secara tepat, dengan memberikan potongan klip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/ afektif pun dapat dilakukan menggunakan media komputer. 
 
 BAB II
MODEL PEMBELAJARAN ASSURE


1.      Definisi Model ASSURE
Model ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE  mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik. Tahapan tersebut menurut Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai berikut:
1.      ANALYZE LEARNER  (Analisis Pembelajar)
Tujuan utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri pembelajar yang meliputi :
a).   General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran. 
b).   Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa merupakan sebuah subyek patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa yang dapat mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi siswa (Smaldino dari Dick,carey & Amp, carey,2001). Hal ini akan memudahkan dalam merancang suatu pembelajaran agar penyamapain materi pelajaran dapat diserap dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c).   Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan emosi ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

2.      STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Tahap selanjutnya dalam ASSURE model adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
a)      Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran
Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menujukkan pengetahuan dan kompetensi seperti apa yang nantinya akan dikuasai oleh peserta didik. Selain itu juga menjadi dasar dalam pembelajaran siswa yang lebih bermakna. Sehingga sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam partisipasi dan keaktifannya dalam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1.      Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2.      Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa
3.      Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4.      Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
b)     Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD
Menurut Smaldino,dkk.,setiap rumusan tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen dalam KBM.  Rumusan baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut:
·         A = audience
Pebelajar atau peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya jelas dan rinci.
·         B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan dapat diamati.
·         C = conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
·         D = degree
Persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi. Ada empat kategori pembelajaran.
1. Domain Kognitif. Domain kognitif, belajar melibatkan berbagai kemampuan intelektual yang dapat diklasifikasikan baik sebagai verbal / informasi visual atau sebagai ketrampilan intelektual.
2. Domain Afektif. Dalam domain afektif, pembelajaran melibatkan perasaan dan nilai-nilai.
3. Motor Domain Skill. Dalam domain ketrampilan motorik, pembelajaran melibatkan atletik, manual, dan ketrampilan seperti fisik.
4. Domain Interpersonal. Belajar melibatkan interaksi dengan orang-orang.
c)      Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.

3.      SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah mendukung pemblajaran dengan menggunakan teknologi dan media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.
a.      Memilih Strategi Pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun  Attention  (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang relevan dengan keutuhan dan tujuan, percya diridesain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan rasa puas dari usaha belajar siswa.
Beberapa metode yang dianjurkan untuk digunakan, yaitu :
1.      Belajar Berbasis Masalah (problem-based learning)
Metode belajar berbasis masalah melatih ketajaman pola pikir metakognitif, yakni kemampuan stratregis dalam memecahkan masalah.
2.      Belajar Proyek (project-based learning)
Belajar proyek adalah metode yang melatih kemampuan pebelajar untuk melaksanakan suatu kegiatan di lapangan. Proyek yang dikembangkan dapat pekerjaan atau kegiatan sebenarnya atau berupa simulasi kegiatan.
3.      Belajar Kolaboratif
Metode belajar kolaboratif ditekankan agar pebelajar mampu berlatih menjadi pimpinan dan membina koordinasi antar teman sekelasnya.

b.      Memilih Teknologi dan Media yang sesuai dengan Bahan Ajar
Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Menurut Lesle J.Brigges dalam Sanjaya (2008 : 204) menyatakan bahwa media adalah alat untuk perangsang bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2008 : 204) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan menurut Gerlach, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Bentuk media adalah bentuk fisik dimana sebuah pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi, sebagai contoh, diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat proyektor) video (gambar bergerak dalam TV), dan multimedia komputer (grafik, teks, dan barang bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan batasan dalam bentuk tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan. Memilih sebuah bentuk media bisa menjadi sebuah tugas yang kompleks-merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang tersedia, keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yang akan dicapai.
Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino
·         Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
1.      Memilih Materi yang tersedia
a)       Melibatkan Spesialis Teknologi/Media
b)       Melibatkan guru-guru lainnya
c)       Menyurvei Panduan Referensi Sumber dan Media
2.      Mengubah Materi yang ada
3.      Merancang Materi Baru

4.      UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya  mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a).   Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak)
b).   Mempersiapkan bahan
c).   Mempersiapkan lingkungan belajar
d).   Mempersiapkan pembelajar
e).   Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)
a.      Preview materi
Pendidik harus melihat dulu materi sebelum menyampaikannya dalam kelas dan selama proses pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk audiens dan memperhatikan tujuannya.
·         Siapkan bahan
Pendidik harus mengumpulkan semua materi dan media yang dibutuhkan pendidik dan peserta didik. Pendidik harus menentukan urutan materi dan penggunaan media. Pendidik harus menggunakan media terlebih dahulu untuk memastikan keadaan media.
·         Siapkan lingkungan
Pendidik harus mengatur fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar.
·         Peserta didik
Memberitahukan peserta didik tentang tujuan pembelajaran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara mengevaluasi materinya.
·         Memberikan pengalaman belajar
Mengajar dan belajar harus menjadi pengalaman. Sebagai guru kita dapat memberikan pengalaman belajar seperti : presentasi di depan kelas dengan projector, demonstrasi, latihan, atau tutorial materi.

5.      REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi  dan media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk  memiliki pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan member informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, diman para siswa akan menerima umpan balik informatif untuk mencapai tujuan mereka dalam belajar.
a.      Latihan Prnggunaan Teknologi
·         Teknologi sebagai Perkakas Teknologi
·         Teknologi sebagai Perangkat Komunikasi
·         Teknologi sebagi Perangkat Penelitian
·         Teknologi sebagai Perangkat Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
·         Menggunakan Peranti Lunak Pendidikan
·         Menggunakan Media lainnya untuk Latihan
b.      Umpan Balik
·         Dari guru
·         Dari siswa
6.      EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1.      Penilaian Hasil Belajar Siswa,
·         Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
·         Penilaian Hasil Belajar Portofolio
·         Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
2.      Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3.      Evaluasi guru
·         Diri sendiri
·         Para siswa
·         Rekan sejawat (rekan kerja)
·         administrator
4.      Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.

Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain :
1.      Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.
2.      Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
3.      Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.
4.      Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam mengambil keputusan.
5.      Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang ingin dicapai
6.      Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua,guru,pengembang kurikulum,pengambil kebijakan .                


2.      Manfaat Model ASSURE dalam Pembelajaran
Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
Model pembelajaran ASSURE sangat membantu dalam merancang program dengan menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu :
1.      Analyze Learners.
2.      State Objectives.
3.      Select Methods, Media and Materials.
4.      Utilize Media and Materials.
5.      Require Learner Participation.
6.      Evaluate and Revise.
Kesemua langkah itu berfokus untuk menekankan pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai gaya belajar, dan konstruktivis belajar dimana peserta didik diwajibkan untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi.
Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
  1. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
  2. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
  3. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    :  SMA
Mata Pelajaran          :  Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester           :  X/1 (satu)
Alokasi Waktu           :  10 x 45 menit (5 x Pertemuan)

Standar Kompetensi
Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kompetensi Dasar
1.      Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara
2.      Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
3.      Menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan NKRI
4.      Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Indikator
1.      Mendeskripsikan makna manusia, bangsa, dan negara
2.      Mengidentifikasi terbentuknya bangsa
3.      Menganalisis unsur-unsur terbentuknya negara
4.      Menceritakan asal mula terjadinya negara
5.      Mendeskripsikan hakikat negara
6.      Mendeskripsikan bentuk negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
7.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi negara
8.      Menjelaskan tujuan negara kesatuan RI
9.      Mendeskripsikan macam-macam nasionalisme
10.  Menunjukkan contoh semangat kebangsaan/nasionalisme dan semangat patriotisme


Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa memiliki kecintaan terhadap bangsa dan tanah airnya
2.      Siswa memiliki semangat rela berkorban di bidang apapun demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Materi Pembelajaran
1.      Makna manusia, bangsa, dan negara
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu yang berarti berpikir dan berakal budi. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Makhluk individu, berarti mempunyai keperluan. Kepentingan atau cita-cita yang berbeda-beda dalam suatu hal.
Makhluk sosial, manusia yang hidup berkelompok, memiliki kemampuan berkomunikasi, kesamaan rasa, atau bekerja sama yang dirangkum dalam nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai kebersamaan, dan nilai berorganisasi
( buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhistira hal. 3)
2.      Bangsa memiliki dua pengertian, yaitu dalam arti sosiologis dan politis. Beberapa definisi bangsa menurut: Ernest Renan; Otto Bauer; Kamus Bahasa Indonesia; Ensiklopedia Politik
(Buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhsitira hal. 5 – 6 )
3.      Negara, banyak ahli kenegaraan mengemukakan pendapatnya, dan terbentuknya negara, serta unsur-unsur negara
(Buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhsitira hal. 7 – 10 )
4.      Asal mula terjadinya negara:
a.       Terjadinya negara secara primer
b.      Terjadinya negara secara sekunder
c.       Terjadinya negara berdasar fakta sejarah
d.      Terjadinya negara berdasarkan pendekatan teoritis
      (Buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhsitira hal. 15 )
5.      Hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
(Buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhsitira hal. 19 )
6.      Pengertian, tujuan, dan fungsi NKRI
a.       Pengertian NKRI
b.      Tujuan negara
c.       Fungsi negara
(Buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhsitira hal. 21 )
7.      Semangat Kebangsaan
a.       Nasionalisme
b.      Patriotisme
(Buku PKn Jilid I, Penerbit Yudhsitira hal. 24 )

Metode Pembelajaran
·         Diskusi kelompok
·         Tanya jawab
·         Penugasan
·         Ceramah bervariasi
·         Pemecahan masalah (studi kasus)

Sumber Belajar
1.        Segala sumber yang dapat digunakan siswa untuk memperlancar proses pembelajaran yang efektif
2.        Buku Paket PKn Kelas X, penerbit Yudhistira
3.    Koran, majalah, media elektronik yang memberitakan masalah hukum dan korupsi, dan internet

Media Pembelajaran
1.    Presentasi power point
2.    Laptop / Notebook
3.    LCD Proyektor



Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
a.      Kegiatan Awal
v  Apersepsi
1.      Guru menyampaikan KD dan indikator yang akan dibahas
2.      Melakukan penjajakan materi hakikat bangsa dan negara
3.      Memberi informasi bahan ajar (materi) hakikat bangsa dan negara yang telah dipersiapkan melalui tayangan komputer dan LCD
4.      Pretes (lisan)

v  Motivasi
1.      Siswa memperhatikan informasi tentang bahan ajar hakikat bangsa dan negara yang disampaikan guru untuk dipahami
2.      Siswa membentuk kelompok diskusi (satu kelompok beranggotakan 4 – 5 orang siswa) secara heterogen
3.      Menjawab tes (lisan)

b.      Kegiatan Inti
1.      Guru memberi perintah membaca buku teks PKn Jilid I yang dimiliki siswa, materi hakikat bangsa dan negara bersama kelompok diskusinya, selanjutnya masing-masing kelompok melakukan presentasi secara lisan hasil diskusinya ke depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok lain.
2.      Melakukan penilaian kognitif (PPK) dan afektif

c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru mengkalrifikasi jawaban-jawaban  siswa
2.      Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan, meluruskan dan menguatkan terhadap jawaban siswa yang menyimpang/benar
3.      Guru memberikan tugas kelompok tentang pertemuan pada hari itu  tentang  asal mula terjadinya  negara, hakikat negara, serta bentuk negara dan bentuk-bentuk kenegaraan untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Penilaian
1.      Nontes
2.      Observasi


Pertemuan Ke – 2
a.      Kegiatan Awal
v  Apersepsi
1.      Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dibahas
2.      Melakukan penjajakan materi bentuk negara dan bentuk kenegaraan
3.      Memberi informasi bahan ajar (materi) melalui komputer/LCD

v  Motivasi
1.      Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil pekerjaan rumah
2.      Siswa membentuk kelompok diskusi (satu kelompok beranggotakan 4 – 5 orang siswa) secara heterogen masih dipertahankan.
b.      Kegiatan Inti
1.      Guru memberikan tugas membuat kelompok diskusi untuk melakukan presentasi melalui laptop/komputer/LCD (infokus) tentang asal mula terjadinya negara, hakikat negara, bentuk negara dan bentuk-bentuk kenegaraan.
2.      Guru melakukan penilaian kognitif (PPK) dan afektif (sikap)
3.      Siswa melakukan presentasi secara bergantian mengenai materi asal mula terjadinya negara, hakikat negara, bentuk negara dan bentuk-bentuk kenegaraan, sementara kelompok lain bertanya secara bergantian .
c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan, meluruskan dan menguatkan jawaban siswa yang menyimpang/benar mengenai pertemuan pada hari itu.
2.      Guru bersama-sama dengan siswa membentuk kelompok diskusi untuk pertemuan berikutnya mengenai pengertian dan fungsi negara, tujuan negara kesatuan RI, dan hasilnya dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Aspek yang dinilai:
1.      Kehadiran
2.      Perilaku
3.      Minat
4.      Bekerja sama
5.      Kejujuran
6.      Bertanya/menyanggah
7.      Menjawab/memberi masukan
8.      komunikasi tertulis
9.      Komunikasi lisan
10.  Memotong pembicaraan


Penilaian
1.      Nontes
2.      Observasi


Pertemuan Ke – 3
a.      Kegiatan Awal
v  Apersepsi
1.      Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dibahas
2.      Melakukan penjajakan materi pengertian, fungsi negara, dan tujuan negara kesatuan RI.

v  Motivasi
1.      Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil pekerjaan rumah
2.      Siswa membentuk kelompok diskusi (satu kelompok beranggotakan 4 – 5 orang siswa) secara heterogen masih dipertahankan

b.      Kegiatan Inti
1.      Guru memberikan tugas membuat kelompok diskusi untuk melakukan presentasi melalui laptop/komputer/LCD (infokus) tentang materi pada pertemuan sebelumnya , pengertian dan fungsi negara, tujuan negara kesatuan RI.
2.      Guru melakukan penilaian kognitif (PPK) dan afektif (sikap)
3.      Siswa melakukan presentasi secara bergantian mengenai materi yang belum terselesaikan pada pertemuan sebelumnya dan melanjutkan pembahasan “teras diskusi” pada hal. 19 buku PKn Jilid 1 penerbit Yudhistira tentang pengertian negara kesatuan RI, fungsi negara kesatuan RI, tujuan negara kesatuan RI, dan kelompok lain bertanya secara bergantian.

c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan, meluruskan dan menguatkan jawaban siswa yang menyimpang/benar mengenai pertemuan pada hari itu.
2.      Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk pertemuan berikutnya mengenai nasionalisme dan patriotisme dan hasilnya dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
3.      Siswa membuat kesimpulan dan memperbaiki jawaban-jawaban yang kurang tepat.


Pertemuan Ke – 4
a.      Kegiatan Awal
v  Apersepsi
1.      Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dibahas
2.      Melakukan penjajakan materi tentang semangat kebangsaan.

v  Motivasi
1.      Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil pekerjaan rumah
2.      Siswa membentuk kelompok diskusi (satu kelompok beranggotakan 4 – 5 orang siswa) secara heterogen masih dipertahankan

b.      Kegiatan Inti
1.      Guru memberikan tugas membuat kelompok diskusi untuk melakukan presentasi melalui laptop/komputer/LCD (infokus) tentang materi pada pertemuan sebelumnya , dan materi hari itu tentang semangat kebangsaan.
2.      Guru melakukan penilaian kognitif (PPK) dan afektif (sikap)
3.      Siswa melakukan presentasi lewat komputer/infokus/LCD secara bergantian tentang materi yang belum terselesaikan pada pertemuan sebelumnya dan melanjutkan pembahasan “teras diskusi” pada hal. 19 buku PKn jilid I penerbit Yudhistira mengenai fungsi Negara Kesatuan RI, tujuan negara Kesatuan RI, sementara kelompok lain bertanya dan menanggapi.


c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru mengklarifikasi jawaban-jawaban siswa
2.      Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan, meluruskan dan menguatkan jawaban siswa yang menyimpang/benar.
3.      Guru memberikan tugas kelompok untuk pertemuan berikutnya
4.      Siswa membuat kesimpulan dan memperbaiki jawaban-jawaban yang kurang tepat.

Penilaian
1.      Nontes
2.      Observasi

Aspek yang dinilai:
1.      Kehadiran
2.      Perilaku
3.      Minat
4.      Bekerja sama
5.      Kejujuran
6.      Bertanya/menyanggah
7.      Menjawab/memberi masukan
8.      komunikasi tertulis
9.      Komunikasi lisan


Pertemuan Ke – 5
a.      Kegiatan Awal
v  Apersepsi
1.      Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dibahas
2.      Guru melakukan penjajakan contoh sikap dan perilaku semangat kebangsaan.

v  Motivasi
1.      Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil pekerjaan rumah dari pertemuan sebelumnya.

b.      Kegiatan Inti
1.      Guru memberikan tugas kelompok untuk melakukan presentasi lewat laptop/komputer/LCD (infocus) tentang studi kasus “Menemukan Sosok Indonesia dan memberikan uji kemampuan yang tercantum pada hal. 31 buku PKn jilid 1 penerbit Yudhistira.
2.      Guru melakukan penilaian kognitif (PPK) dan afektif (sikap)
3.      Siswa melakukan presentasi (membaca hasil tugas individu) yang tercantum pada halaman 27 buku PKn jilid 1 penerbit Yudhistira.
4.      Siswa secara kelompok melakukan presentasi lewat komputer/infokus/LCD secara bergantian, tentang materi nasionalisme dalam arti sempit dan luas, patriotisme di lingkungan keluarga, masyarakat sekolah, instansi pemerintah dan swasta, sementara yang lain memberikan tanggapan.


c.       Kegiatan Akhir
1.      Guru Mengklarifikasi jawaban-jawaban siswa
2.      Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan, meluruskan dan menguatkan jawaban siswa yang menyimpang/benar
3.      Guru memberikan tugas individu untuk pertemuan pada hari itu
4.      Guru bersama kelompok diskusi membahas studi kasus yang tertulis pada halaman 27 buku PKn jilid 1 penerbit Yudhistira dan hasilnya secara garis besar di back up ke CD/Flash disk untuk dipresentasi pada pertemuan hari itu.
5.      Guru melakukan penilaian afektif.

Penilaian
1.      Nontes
2.      Observasi

Aspek yang dinilai:
1.      Kehadiran
2.      Perilaku
3.      Minat
4.      Bekerja sama
5.      Kejujuran
6.      Bertanya/menyanggah
7.      Menjawab/memberi masukan
8.      komunikasi tertulis
9.      Komunikasi lisan
10.  Memotong pembicaraan
11.  Tepat waktu menyerahkan tugas